Oleh: Gema Yudha
saat-saat begini membayangkanmu di sebelahku rasanya menyenangkan. perasaanku jadi tenang. jalanan samar-samar, udara menjadi dingin. pohon-pohon pinggir jalan seperti heran, atau kasihan, menyaksikan aku pergi sendirian. kadang aku membayangkan berpergian bersamamu. berhenti di desa atau kota yang diantaranya tak kita kenal. tidur di penginapan murahan dan tak semuanya menyenangkan. tapi ada kamu di sampingku. tidur seperti udang dan kita berpelukan.
aku mencintaimu. mencintaimu seperti hujan yang turun sore hari. jatuh tanpa tau alasan. dan menyenangkan.
mari... mari naik ke perahu! arungi segala sungai, danau, laut dan telaga. mari laju perahuku. jemputlah ombak dan bersuka dalam riaknya. dan berkumpulah engkau, wahai nelayan kata, kita berlayar hingga samudera. pada tangkapan nanti boleh kau temukan suka atau duka
Selasa, 12 April 2011
Rabu, 06 April 2011
Dalam Sakit
Oleh: Sapardi Djoko Damono
waktu lonceng berbunyi percakapan merendah, kita kembali menanti-nanti kau berbisik: siapa lagi akan tiba siapa lagi menjemputmu berangkat berduka di ruangan ini kita gaib dalam gema. Di luar malam hari mengendap, kekal dalam rahasia kita pun setia memulai percakapan kembali seakan abadi, menanti-nanti lonceng berbunyi
waktu lonceng berbunyi percakapan merendah, kita kembali menanti-nanti kau berbisik: siapa lagi akan tiba siapa lagi menjemputmu berangkat berduka di ruangan ini kita gaib dalam gema. Di luar malam hari mengendap, kekal dalam rahasia kita pun setia memulai percakapan kembali seakan abadi, menanti-nanti lonceng berbunyi
Langganan:
Postingan (Atom)