Jumat, 22 Oktober 2010

Akar Samudra

Oleh : Aulia A. Muhammad


persetubuhan kita adalah persenyawaan rasa, bukan penaklukan. dialog dua tubuh, bukan petualangan. kita tak kenal jurang dan lembah atau atol. juga tak mengerti gua basah, apalagi stalaktit di atasnya. karena tubuh kita adalah samudra. kita berlayar di dalamnya.

dan desahmu adalah angin yang mengibarkan layar. kaki menjadi kayuh, di pinggul tertuas kemudi penentu arah. di ujung jerit kita karam.

tapi kita tidak padam.

di matamu kupetik lentera. di senyumku kau gurat puas.

"dengarlah, tersisa ombak di dada. berkerumun buih di paha."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar