Oleh : Rama Prabu
telah sampai pada nasibnya
telah tiba saatnya pecah
ketuban bumi menagih janji
merapi bersabda dalam liturgi
hujan abu membumbung kepadang agung
disanalah lahar membinar gaung
amuk alam agar manusia menakar kalam
membedah hati setumpuk kitab suci
di tutugan lahar merapi
api secampur abu menawarkan pertanyaan
sejauh mata kaki kau jejak, sejauh mana mata hati kau kendali
menawarkan janji tak ingin menyakiti
sang mata jiwa sedang berdiri diujung gunung
menyaksikan ketakutan dan teriakan
menimbang takut mana dengan hukum-Nya
takut mana dengan hisab-Nya
dan kini doa sedang berjaya
membumbung biru meminta keselamatan
sekali lagi, dari amuk alam
amuk jantung sang maha agung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar